Kamis, 28 Agustus 2008

Mall Artha Gading

Desain interior Mal Artha Gading dirancang dengan mengadopsi konsep sejarah Jalur Sutera. Jalur Sutera merupakan rute yang dilalui oleh para pedagang antara Tiongkok dan Eropa sekitar 2500 tahun yang lalu. Kejayaan Jalur Sutera berlangsung pada masa kekuasaan Dinasti Yuan di Tiongkok dan Byzantine/Romawi di Eropa.

Jalur Sutera terbagi menjadi 2 rute. Rute Utara dimulai dari Xi An, ibukota Dinasti Yuan di Tiongkok, melalui zone Bulgaria-Kypchak, Eropa Timur, Semenanjung Peninsula, Laut Hitam, Laut Marmara, Balkans to Venice.

Rute Selatan dimulai dari Xi An, terus ke Selatan yaitu Laut Malaka yang didalamnya terdapat Kerajaan Sriwijaya, terus ke Barat masuk Semenanjung India, Arab, Persia, Laut Tengah, terus ke Roman atau melalui The Levant ke Mesir dan Afrika Utara.

Situs-situs bersejarah dan monumen-monumen berharga pada beberapa negara Jalur Sutera itulah yang tampak jelas pada interior atrium-atrium di Mal Artha Gading, diantaranya Atrium Nusantara, Atrium Paris, Atrium Itali, Atrium China, Atrium India, Atrium Persia, dan Atrium terbesar Millennium.

Apabila kita memasuki Atrium Nusantara, kita dapat melihat Candi Jawi yang merupakan bukti sejarah dari "The Majapahit Golden Age". Dilengkapi dengan suasana sebuah taman kerajaan (King Court Yard) serta figure pahlawan di masa kejayaan Majapahit, maka pantaslah apabila Atrium Nusantara dijadikan sebagai pintu masuk utama Mal Artha Gading.

Menuju ke arah Atrium Paris kita dapat melihat konsep ruang France Court yang tercipta dari jajaran kolom-kolom melingkar dan menumpu pada arch way yang mengacu pada typology fasade Plaza Place Vendome Paris yang dikolaborasikan dengan typology interior Mausoleum of the Prince of Wales. Pola lantai dan plafon mengadopsi interior The Pantheon Paris yang berkesan anggun dan megah. Elemen sculpture yang bertema dewa-dewi diharapkan akan memberikan suasana anggun dan cantik seperti halnya kesan yang disandang kota Paris yang mengagungkan 'Beauty and Love' seperti yang terpancar pada patung Venus.

Melanjutkan perjalanan kita akan sampai ke Atrium Itali. Pada Atrium Iltali kita akan menemukan perpaduan antara Colloseum dan Menara Pisa. Ditambah dengan element sculpture yang bertema dewa-dewi kuno serta pola lantai Plaza Piazza del Campidoglio memberikan suasana Itali yang semakin kental.

Di Atrium China kita akan menemukan suasana kota China Tua dengan segala bentuk detail dan arsitekturnya. Atrium ini didominasi warna-warna klasik China seperti hijau lumut, merah tua dan warna-warna kayu serta emas yang diyakini sebagai warna pelambang kebahagiaan. Elemen-elemen China yang kental dalam disain Atrium China dapat dilihat pada pola lantai yang menerapkan pola diagonal, gerbang Atrium China yang berbentuk Moon Gate, Canopy Roof dengan ornamen China, bentuk Lampion untuk lampunya, plafon yang berbentuk gazebo, serta Wishing Pond bermotif bunga.

Pada Atrium India dapat dilihat ornamen-ornamen yang tidak ternilai pada abad ke-5 hingga abad ke-7, seperti detail yang begitu indah yang dapat kita lihat di Taj Mahal. Dekorasi interior dan eksterior Taj Mahal yang demikian indahnya yang menggunakan 35 jenis batu mulia dari berbagai penjuru dunia itulah yang menjadi dasar perencanaan Atrium India. Didominasi oleh warna-warna lembut dan monokromatik serta ukiran-ukiran pada dinding yang dilengkapi binatang gajah sebagai artwork diharapkan Atrium India dapat menjadi Atrium penuh cinta seperti Monumen Cinta Taj Mahal.

Atrium Persia kental dengan suasana padang pasirnya. Diilhami oleh legenda rakyat Timur Tengah "Alladin and the Magic Lamp" dan bentuk decorative berasitektur Islam dengan warna biru turquoise-nya serta permainan mozaik pada lantai dan dilengkapi dengan lentera minyak gantung khas void Timur Tengah semakin membuat pengunjung merasakan suasana Timur Tengah di Mal Artha Gading.
Atrium terbesar yang menjadi pusat kegiatan di Mal Artha Gading adalah Atrium Millennium. Atrium Millennium terdiri dari 2 lantai yaitu Lantai Dasar dan Lantai 1. Atrium ini merupakan gambaran era Millennium. Didominasi oleh material-material modern seperti kaca, stainless steel, metal sheet, dan permainan marmer, granit dan batu alam pada pola lantai serta ditunjang oleh cahaya alam yang menembus dari atap kaca, Atrium Millennium terasa terang dan segar pada siang hari.

Selengkapnya kunjungi : Website Mall Artha Gading

Komentar :

ada 0 komentar ke “Mall Artha Gading”